Seorang
pembuat boneka kayu yang terkenal membuat boneka kayu yang sangat bagus
untuk anak perempuannya. Suatu saat, boneka itu terjatuh hingga
beberapa bagiannya terlepas. Sambil menangis, si anak membawa boneka itu
kepada ayahnya. “Tinggalkan saja bonekamu. Ayah akan memperbaiki setiap
bagian satu per satu.” Namun, anaknya tidak sabar, “Tidak, Ayah. Itu
terlalu lama. Ayah hanya perlu menaruh lem di sini, memaku bagian ini,
dan menyambung yang ini”. Si pembuat boneka meminta anaknya bersabar dan
memercayakan boneka rusak itu kepadanya. Sayang, si anak keras kepala
dan pergi membawa boneka rusaknya.
Dalam
kisah pencobaan di padang gurun, Iblis berusaha mencobai Yesus dengan
membawa-Nya ke beberapa tempat dan memberitahukan apa yang harus
dilakukan Yesus. Semua yang diberitahukan Iblis memang tampak masuk
akal, tetapi di balik itu semua Iblis ingin Yesus menyembahnya. Namun,
Yesus adalah Tuhan. Dia tidak perlu diberi tahu apa yang harus Dia
lakukan dan apa yang tidak. Sebab, Dia jauh lebih tahu alasan di balik
setiap permintaan kita. Dia tahu kapan dan bagaimana seharusnya menjawab
setiap permintaan.
Mungkin
kita kerap berlaku seperti anak perempuan si pembuat boneka. Kita
mendikte Tuhan, apa yang harus Tuhan lakukan untuk mengatasi masalah
kita. Kita tidak mau memercayakan masalah kita pada cara-Nya. Padahal,
sebagaimana pembuat boneka lebih tahu bagaimana memperbaiki boneka
buatannya, Tuhan pasti lebih tahu apa yang kita butuhkan untuk keluar
dari masalah. Berhentilah meniru kebiasaan iblis yang berusaha mendikte
apa yang harus Tuhan lakukan. Dia sudah tahu.
BERHENTILAH MENDIKTE TUHAN
TUHAN PALING TAHU APA YANG KITA PERLUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar